Pendahuluan
Apakah
anda pernah mengarang? Pasti anda pernah di beri tugas untuk membuat karangan. Tapi
apa anda tahu apa itu karangan? Karangan merupakan karya tulis untuk
mengungkapkan suatu gagasan yang di sampaikan melalui bahasa tulis. Salah satu
jenisnya adalah karangan teks eksposisi. Kali ini penulis akan memberi tahu
tentang bagaimana langkah langkah dan cara menyunting teks eksposisi.
Latar Belakang
Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan
atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan
padat.(Wikipedia Indonesia)
Eksposisi adalah paparan atau
uraian yang bertujuan menjelaskan sesuatu
agar pembaca mendapatkan informasi atau pengetahuan.(Kosasih,2013:39)
Jadi, teks eksposisi adalah
teks yang berupa karangan yang berdasarkan fakta yang di tunjukan untuk
memberikan informasi kepada pembaca.
Rumusan Masalah
Apa
yang siswa dapat kan dari materi ini? Siswa jadi bisa membuat teks eksposisi
dengan kaidah kaidah yang benar, dan juga siswa dapat menggunakan tehnik
menyunting untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada di dalam sebuah karya
karangan bahasa Indonesia, yaitu karangan eksposisi.
Mengapa kita harus tahu
bagaimana langkah-langakah membuat dan cara menyunting teks eksposisi? Karena dalam membuat
sebuah karangan bahasa Indonesia,salah satunya adalah teks
eksposisi dalam membuat teks eksposisi ada langkah langkah yang harus di tempuh
karena jika tidak di tempuh maka karangan eksposisi yang di buat akan mengalami
kesalahan besar baik dari segi penentuan tema atapun dalam proses pembuatan
kerangka penentuan tujuan dan yang lainnya. Lalu kenapa kita harus juga harus
mengetahui bagaimana cara menyunting teks karangan eksposisi? Karena
dalam sebuah karangan teks eksposisi sering di temukan kesalahan-kesalahan yang
walau pun sedikit tapi bisa fatal akibat nya, jika ada dari kalian yang ingin menjadi
seorang penunlis maka tekhnik meyunting ini sangat di butuh kan sekali, itu
karena proses penyutingan adalah sebuah tahapan
menulis yang menjadi salah satu kunci sukses menjadi penulis ternama.
Tujuan
dan Manfaat
Selama dan setelah
proses pembelajaran siswa memiliki perilaku jujur, peduli, santun, dan tanggung
jawab dalam penggunaan bahasa Indonesia untuk memaparkan pendapat mengenai
konflik sosial, politik, ekonomi, dan kebijakan publik.
a) Selama proses pembelajaran siswa mampu
mengevaluasi teks eksposisi berdasarkan isi, struktur, kaidah,
karakteristik, jenis atau ragam, bentuk, bahasa dalam teks secara lisan atau
tulisan.
b) Setelah mengevaluasi teks eksposisi
berdasarkan isi, struktur, kaidah, karakteristik, jenis atau ragam, bentuk,
bahasa dalam teks secara lisan atau tulisan siswa diharapkan mampu menyunting sebuah
teks yang telah dievaluasinya.
Bab II
A. Langkah-langkah
Membuat
Teks
Eksposisi
Dalam membuat teks eksposisi kita harus menjalankan
beberapa langkah, yaitu :
1. Menetukan
topik yang menarik
Suatu topik di katakan menarik apabila topik itu berkenan dengan hal-hal
yang aktual, menyangkut kepentingan pembaca, menyangkut orang-orang terkenal
atau peristiwa-peristiwa besar, hal-hal yang langka ataupun unik.
2. Menentukan
tujuan membuat sebuah teks eksposisi
Setelah menentukan
topik yang akan di paparkan/jelaskan nanti, harus memiliki tujuan yang nantinya
akan memberikan penjelasan dan pemahaman kepada pembaca.
3. Membuat
kerangka karangan
Sebelum pembuatan karangan eksposisi terlebih dahulu membuat kerangkanya
secara lengkap dan sistematis.
4. Mengembangkan
Pembahasan
Setelah kerangka karangan tersusun, di kembangkan secara lebih lengkap
lagi agar ciri-ciri eksposisi dapat tersalurkan, eksposisi yang bersifat informatif,
objektif dan logis. Dalam karangan ini pengarang lebih menjelaskan maksud dari
topiknya itu dengan menyertakan bukti-bukti yang konkret sebagai penunjang dari
pembahasan itu.
5. Membuat
kesimpulan
Sesuai dengan tujuan menuliskan sebuah karangan eksposisi, kesimpulan
ini haruslah sejalan bahkan harus memperkuat
tesis tersebut.
Dalam paragraph eksposisi dikenal juga pola pengembangan paragraf ekspositif.
diantaranya sebagai berikut :
a) Pola Umum Khusus
Pola umum khusus yaitu paragraf yang dimulai dari hal –hal yang bersifat umum kemudian menjelaskan dengan kalimat –kalimat pendukung yang khusus.
Pola umum khusus yaitu paragraf yang dimulai dari hal –hal yang bersifat umum kemudian menjelaskan dengan kalimat –kalimat pendukung yang khusus.
b) Pola Perbandingan
Adalah paragraf yang membandingkan dengan hal yang lain, berdasarkan unsur kesamaan dan perbedaan, kerugian dengan keuntungan, kelebihan dengan kekurangan.
Kata hubung (jika dibandingkan dengan, seperti halnya, demikian juga, sama dengan,selaras dengan,sesuai
dengan)
c) Pola Pertentangan
Adalah paragraf yang mempertentangkan dengan
gagasan lain. Kata hubung atau konjungsi (biarpun, walaupun,berbeda,berbeda
dengan, akan tetapi, sebaliknya,
melainkan, namun, meskipun begitu.)
(http://googel22.blogspot.com/2012/12/paragraf-eksposisi.html di akses pada hari minggu,
02 November 2014 Pukul 23:40 WIB).
B. Poin-poin
Penting Yang Harus Di Perhatikan Dalam Karangan Eksposisi, antara lain :
Contoh topik:
·
Data faktual, yaitu suatu kondisi yang benar-benar terjadi, ada,
dan dapat bersifat historis tentang bagaimana suatu alat bekerja, bagaimana
suatu peristiwa terjadi, dan sebagainya.
·
Suatu analisis atau penafsiran objektif terhadap seperangkat
fakta.
·
Fakta tentang seseorang yang berpegang teguh pada suatu
pendirian.
Contoh urutan
analisis:
·
Urutan kronologis/proses, biasanya memaparkan proses, yaitu
memberi penjelasan tentang bekerjanya sesuatu atau terjadinya suatu peristiwa.
·
Urutan fungsional.
·
Urutan atau analisis sebab akibat.
·
Analisis perbandingan.
Langkah-langkah
penulisan:
·
Menentukan tema.
·
Menentukan tujuan karangan.
·
Memilih data yang sesuai dengan tema.
·
Membuat kerangka karangan.
·
Mengembangkan kerangka menjadi karangan.
Langkah-langkah Menyusun Paragraf Proses Pola
pengembangan karangan eksposisi bisa bermacam-macam, di antaranya pola pengembangan
proses. Paragraf proses itu menyangkut jawaban atas pertanyaan bagaimana
bekerjanya, bagaimana mengerjakan hal itu (membuat hal ini), bagaimana barang
itu disusun, bagaimana hal itu terjadi. Berikut langkah penulisannya :
·
Penulis harus mengetahui perincian secara menyeluruh.
·
Membagi perincian atas tahap tahap kejadiannya. Bila tahap-tahap
kejadian ini berlangsung dalam waktu yang berlainan, penulis harus memisahkan
dan mengurutkannya secara kronologis.
CARA MENYUNTING TEKS EKSPOSISI
Kegiatan Menyunting adalah kegiatan memeriksa dan memperbaiki naskah. Menyunting di lakukan
untuk menyiapkan naskah siap cetak atau siap di terbitkan dengan memperhatikan
sistematika penyajian, isi, dan bahasa (menyangkut ejaan, diksi atau pilihan
kata, dan struktur kalimat).
Menyunting dapat di artikan sebagai kegiatan membaca
kembali sambil menemukan kesalahan-kesalahan redaksional sebuah tulisan. Proses
ini biasanya dilakukan oleh diri sendiri terhadap tulisan sendiri atau
penyunting terhadap tulisan orang lain. Kegiatan penyuntingan terlihat sepele sehingga
tahap ini sering sekali terabaikan. Padahal, pengalaman hampir semua penulis
besar mengungkapkan, proses penyutingan adalah sebuah tahapan menulis yang menjadi salah satu kunci sukses
mereka menjadi penulis ternama.
Menyunting dapat dilakukan dengan memperhatikan hal-hal di bawah ini, antara
lain :
1. Ketepetan penulisan huruf, kata, lambang bilangaan, serta ketepaan peggunaan tanda baca.
2. Ketepatan penggunaan kata-kata untuk mengungkapkan suatu
maksud sesuai dengan situasi dan kondisi.
3. Keefektifan kalimat untuk mewakili gagasan atau perasaan
penulis yang ingin di sampai kan kepada pembaca. Syarat kalimat efektif sebagai
berikut :
a) Logis, apabila makna kalimat dapat di terima oleh jalan pikiran
atau akal sehat manusia.
b) Hemat, apabila kalimat yang disusun tidak menggunakan kata
secara berlebihan.
c) Padu, apabila hubungan antar unsur dalam kalimat tidak
terganggu.
4. Struktur kalimat yang baik harus mengandung unsur S-P (subjek-predikat). Akan tetapi ,
dalam hal-hal tertentu, dapat di guanakan kalimat tidak lengkap.
5. Keterpaduan paragraf. Syarat paragraf padu adalah sebagai berikut:
a) Kelengkapan. Sebuah paragraf terdiri atas kalimat topik dan kalimat penjelas, kecuali
paragraf tersebut paragraf narasi atau paragraf deskripsi.
b) Kesatuan. Sebuah paragraf
gagasan pokok yang tersirat pada
kalimat utama.
c) Urutan kalimat. Kalimat-kalimat disusun baik secara runtut sesuai
dengan urutan kejadian (narasi atau deskripsi).
6. Membaca kalimat demi kalimat untuk menemukan kesalahan
penggunaan ejaan, pemilihan kata, atau pola kalimat.
7. Membetulkan kesalahan penggunaan ejaan, mengganti kata yang tidak tepat, dan memperbaiki kata yang
tidak tepat.
8. Membetulkan kalimat dapat dilakukan dengan cara menambah
kata, mengganti, mengurangi kata, dan mengubah susunan kata dalam kalimat
tersebut sehingga menjadi kalimat yang baku.
9. Memeriksa keterpaduan paragraf untuk menemukan
kesalahan.
Bab III
A.
Simpulan
Kesimpulan nya adalah dalam pembuatan teks eksposisi itu bukan hanya sekedar di butuh kan pemahaman mengenai
eksposisi yang akan di jabar kan akan tetapi juga di perlukan pengetahuan mengenai bagaimana cara membuat karangan
teks.
Eksposisi, jika
sudah dapat dikuasai hal- hal itu maka bisa dikatakan berhasil. Lalu jika dalam
karagan teks eksposisi terdapat beberapa
kesalahan kita bisa memperbaikki nya dengan cara menyunting teks.
Jadi, kedua hal yang telah diasampai kan tadi amat lah
penting, apalagi apabila dari salah satu dari anda ini ada yang ingin menjadi seorang penulis hal ini sangat
lah di butuh kan untuk menjadi seorang penulis ternama.
B. Saran
Untuk semua yang ingin bisa membuat sebuah karangan
dengan baik dan benar maka gunakan lah kaidah kaidah yang baik dan benar dan
jika anda ingin membuat sebuah karangan eksposisi maka gunakan lah cara-cara yang telah penulis berikan karena itu bisa
membantu anda dalam membuat sebuah karangan teks eksposisi yang sesuai kaidah.
Glosarium
Teks, adalah suatu bahan tertulis.
Eksposisi, adalah teks yang berupa karangan yang berdasarkan fakta yang
di tunjukan untuk memberikan informasi kepada pembaca.
Karangan, merupakan
karya tulis untuk mengungkapkan suatu gagasan yang di sampaikan melalui
bahasa tulis.
Menyunting, kegiatan
memeriksa dan memperbaiki naskah.
Kesimpulan, yaitu sebuah teks yang telah di baca dan di ambil inti
dari masalah itu sendiri.
Saran, yaitu masukan atau kritik dari pembaca untuk penulis,
yang masukan itu sendiri bisa berupa masukan positif maupun negatif.
Kaidah, rumusan dasar
atau aturan pakai sebagai patokan untuk
menghasilkan atau menyusun sesuatu.
Fatal, tidak
dapat diubah atau diperbaiki lagi (tt kerusakan, kesalahan).
Paragraf, bagian bab dl suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok
dan penulisannya dimulai dng garis baru); alinea.
Faktual, berdasarkan
kenyataan; mengandung kebenaran: laporan yang tidak -- tidak dapat
dipertanggung jawabkan.
Kronologis, adalah ilmu yang mempelajari waktu atau sebuah kejadian pada
waktu tertentu.
Redaksional, mengenai cara dan gaya
menyusun kata dalam kalimat:
Selain berbagai perubahan redaksional, diadakan juga penambahan beberapa kalimat yang lebih dapat menjelaskan arti.
Selain berbagai perubahan redaksional, diadakan juga penambahan beberapa kalimat yang lebih dapat menjelaskan arti.
Pola,
gambar yang dipakai
sebagai contoh.
Narasi, pengisahan suatu cerita atau kejadian.
Dekskripsi,
satu kaidah upaya pengolahan data menjadi
sesuatu yang dapat diutarakan secara jelas dan tepat dengan tujuan agar dapat
dimengerti oleh orang yang tidak langsung mengalaminya sendiri.
Daftar pustaka
Astuti, E.Dwi. 2013. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK
Kelas 10A.
Jakarta : CV. Haka MJ
Kosasih, Engkos.2013. Kreatif Berbahasa Indonesia untuk SMK/MA/SMK Kelas
10A.
Jakarta : Erlangga
(http://googel22.blogspot.com/2012/12/paragraf-eksposisi.html di akses pada hari minggu, 02 November 2014 Pukul
23:40 WIB).